Biografi KH. Yahya Cholil Staquf

80

langsung ke Israel oleh Yitzhak Rabin untuk menyaksikan

penandatanganan perjanjian damai Israel-Yordania pada

tahun 1994 (Barton, 2007). Tindakan Gus Dur tersebut juga

mendapat reaksi yang luar biasa dari para kiai, bahkan ada

yang memprediksi bahwa karier Gus Dur telah berakhir.

Namun, di luar dugaan, Gus Dur malah kembali terpilih

secara aklamasi sebagai Ketua Umum PBNU.

Sepulang dari Israel, Gus Yahya sowan ke sejumlah

kiai. Setelah dijelaskan dengan baik, sejumlah kiai dapat

mengerti dengan agendanya di Israel. Bahkan, sejumlah

kiai malah berbalik mendukung kegiatan tersebut dan

meminta Gus Yahya untuk mencalonkan diri sebagai

Ketua Umum PBNU. Dalam pertemuan dengan sejumlah

tokoh NU di pesantren-pesantren terkemuka, Gus Yahya

memberikan

sejumlah

penjelasan.

Pertama,

forum

tersebut adalah forum yang sangat penting dan strategis.

Hal-hal yang dibicarakan dan diputuskan akan berdampak

besar dan luas, khususnya dalam politik Amerika Serikat

dan kebijakan-kebijakan Barat di dunia Islam, khususnya

di Timur Tengah. Setiap calon presiden di Amerika Serikat

biasanya berpidato dalam forum tersebut karena besarnya

pengaruh komunitas tersebut secara politik. Secara de

facto Israel memiliki pengaruh yang besar di Timur

Tengah. Di Indonesia sendiri banyak yang mengira bahwa

negara-negara Arab bermusuhan dengan Israel, padahal

kenyataannya tidak. Bagi Gus Yahya, persoalan yang ada

dan gagasan-gagasan untuk perdamaian Timur Tengah tak

mungkin bisa disampaikan jika Indonesia atau komunitas

Muslim di Indonesia tidak berhubungan baik dengan para

pihak yang berkonflik, termasuk Israel.

Gus Yahya menceritakan kepada para Kiai bahwa

selama bertandang di Israel, dirinya tidak hanya